RAPUH


Sepih telah tiba disampingmu,
Hatimu berguguran bagaikan daun
Yang begitu kering. Engkau tak sanggup
Melihat masa depan di seberang sana,
Dirimu tergeletak sambil engkau mencabik-cabik
Kekecewaan mu.


Hingga saat ini, engkau bergulir
Di dalam kepedian, Dan kau pun yakin,
Tak ada senyuman mengampirimu.


Cinta itu menyakitkan, kata
Sajak yang ada dalam mimpi mu.
Engkau pun tertidur dan air mata
Mu masih terus bercucuran, seakan
Akan masih tak menerimah kenyataan.


KOMITMEN YANG BERKOAR-KOAR.

Komitmen itu muncul
Di atas meja pertemuan.
Dan segumpal energi dia
Berkata setia sampai
Mati kepada kekasihnya.


Seolan-olah disana ada janji
Yang terbangun, dengan
Wajah serius di sodorkan,
Sebagai bentuk jaminan.


Celakanya, akal tak berkutik
Disana dan hati rela untuk
Di grogoti, sebagai upaya
Demin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua tahun lebih vakum, BEM STIE YPUP hadir kembali dengan terpilihnya ketua baru

Hegemoni kampus, hilangnya pemikiran kritis mahasiswa

Mekanisme kuasa dan disiplin tubuh