KAMPUNG HALAMAN DAN KUMPULAN PUISI.


Wahai... kampung halaman
Kau begitu tenang
Dan mempunyai udara yang
Begitu segar.


Disana kita mengelolah nasib,
Menancapkan kayu di atas
Tanah yang begitu kering.


Untuk kita bersandar
Sambil memikirkan harapan,
Daun yang berjatuhan
Mengajarkan kita bagaimana
merawat cita-cita.


Kampung halaman,
Kau begitu teduh
Kau begitu ikhlas,
Ketika orang-orang meninggalkanmu
Untuk pergi ke kota.






BERTAHAN



Dingin tak tercatat
Pada potret malam ini.


Angin sepanjang malam
Berhasil mengusir sepi,
Membuat diri terasa betah disini.


Di sini seakan-akan gerimis
Hadir dan butirannya pecah
Berhamburan Di jalan.


Cahaya lampu sedang
Bermain dengan embun,
Dan kita masih saja disini
Menikmatinya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua tahun lebih vakum, BEM STIE YPUP hadir kembali dengan terpilihnya ketua baru

Hegemoni kampus, hilangnya pemikiran kritis mahasiswa

Mekanisme kuasa dan disiplin tubuh