MELIHAT HOAX DARI SISI SUBJEKTIF


Perkembangan teknologi informasi semakin berkembang secara kolektif, membuat keberlimpaan informasi begitu menumpuk. Tapi akhir-akhir ini berita hoax semakin eksis di ruang publik, unsur-unsur perkembagannya di dorong oleh dinamika politik.keberlimpaan informasi membuat masyarakat sulit mendekteksi berita-berita yang benar, karna berita hoax bertindak berdasarkan data.

Melihat sejarah kata hoax. Kata hoax sendiri baru mulai di gunakan pada tahun 1808. Kata tersebut berasal dari kata hocus yang berarti mengelabui, kata hocus sendiri singkatan dari kata hocuspocus, yang berarti mantra yang biasa di gunakan para pesulap. Sehingga kata hoax berkembang dan di gunakan untuk mempengaruhi pemikiran publik. Berita hoax hadiri untuk merusak pola pikir kita dengan berita-berita bohong.

Saat ini sensasi hoax ada di dalam sektor argumentasi, bergerak untuk mencari perhatian kepada masyarakat agar argumentasinya di percaya. Situasi inilah yang di manfaatkan para politisi, saling adu argumentasi dan mencari pembenara terhadap data-data yang mereka buat. Pemikiran yang tak kritis sangat muda di kelabuhi dengan berita-berita bohong, maka dari itu masyarakat mengalami defisit kultur literasi.

Hilangnya budaya literasi, sangat mempermuda berita hoax merubah eksistensi pola pikir masyarakat. Ini disebabkan beberapa sisi mengalami kelemahan, seperti sifat kritis, analisi dan membaca. Ketika masyarakat tidak diperkuat dengan hal-hal seperti ini, mereka akan terus di kelabuhi dengan informasi-informasi bohong.


Maka dari itu, di tengah keberlimpa informasi ini, penguatan kultur literasi sangat penting untuk menjaga pola pikir masyarakat, merawat pemikiran dengan membaca buku, perbanyak wawasan dan memperkokok gagasan. Pesan-pesan seperti ini harus di tanggapi lebih serius, merawat diri agar lebih kolektif dengan budaya literasi. Agar diri kita dilingungi dengan kecerdasan.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua tahun lebih vakum, BEM STIE YPUP hadir kembali dengan terpilihnya ketua baru

Hegemoni kampus, hilangnya pemikiran kritis mahasiswa

Mekanisme kuasa dan disiplin tubuh